Mendefinisi adalah menyebut sekelompok karakteristik suatu kata sehingga kita mngetahui pengertiannya serta dapat membedakan kata lain yang menunjuk objek yang lain pula. Jadi mendefinisi itu dapat membedakan antara suatu kata dengan kata yang lain yang menunjuk objek berbeda.[1]
Dalam bahasa Arab definisi dikenal dengan istilah ta’rif yang berarti memberitahu atau memperkenalkan maksudnya dengan ta’rif kita dapat mengenal sesuatu dengan lengkap dan sempurna.
Unsur-unsur Definisi
Unsur–unsur definisi yaitu genera dan differentia. Genera merupakan jenis dari suatu kelompok tertentu. Sedangkan differentia adalah sifat pembeda. Setelah kita bisa mnyebutkan differentianya maka kita sampai pada pengertian kata yang telah didefinisikan.
a) Definisi Nominal
Definisi Nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum. Definisi nominalis ada enam macam yaitu:
§ Definisi sinonim yaitu penjelasan dengan memberikan persamaan kata atau penjelasan kata yang lebih dimengerti.
§ Definisi simbolis adalah penjelasan dengan memberikan persamaan pernyataan berbentuk symbol-simbol.
§ Definisi etimologis adalah penjelasan dengan memberikan asal usulnya kata.
§ Definisi semantic adalah penjelasan tanda dengan suatu arti yang telah terkenal.
§ Definisi stipulatif adalah penjelasan dengan cara pemberian nama atas dasar kesepakatan bersama.
§ Definisi denotative adalah penjelasan term dengan cara menunjukkan atau memberikan contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam cakupan term[2].
b) Definisi Realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh suatu term. Definisi ini ada dua macam yaitu:
a. Definisi esensial yaitu penjelasan dengan cara menguraikan bagian-bagian yang menyusun suatu hal. Definisi dibedakan antara:
1. Definisi analitis yaitu menunjukkan bagian-bagian sesuatu benda yang mewujudkan esensinya.
2. Definisi konotatif yaitu menunjukka isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia.
b. Definisi deskriptif yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh hal yang didefinisikan. Definisi ini dibedakan antara:
1. Definisi aksidental yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan jenis dari halnya dengan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut.
2. Definisi kausal adalah penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi atau terwujud.
c) Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang hal sesuatu ditinjau dari segi penggunaan dan tujuannya yang sederhana. Definisi ini dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a) Definisi operasional yaitu penjelasan suatu term dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilakukan atau dengan metode pengukuran serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati.
b) Definisi persuasive yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat memengaruhi orang lain.
c) Definisi fungsional adalah penjelasan sesuatu berdasarkan guna atau tujuan.
A. Syarat-syarat Definisi Logika
Dalam merumuskan definisi ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan supaya definisi yang dirumuskan itu baik dan betul-betul mengungkapkan pengertian yang didefinisikan secara jelas dan mudah dimengerti. Syarat-syarat akan dikemukakan di sini merupakan syarat secara umum berlaku untuk semua definisi terutama sekali definisi realis, di samping itu juga ada syarat khusus untuk definisi nominalis[3].
(1) Sebuah definisi harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikannya, yakni menunjukkan pengertian umum yang meliputinya beserta ciri pembedanya yang pokok. Syarat ini penting dalam definisi ilmiah.
(2) Sebuah definisi harus merupakan suatu kesetaraan arti hal yang didefinisikannya dengan yang untuk mendefinisikan, maksudnya tidak terlampau luas dan tidak terlampau sempit. Syarat ini melahirkan dua anak syarat:
- Definiens tidak lebih luas dari apa yang didefinisikan, oleh karena itu harus mengeluarkan setiap yang tidak termasuk ke dalam lingkungan yang didefinisikan atau eksklusif.
- Definiens tidak lebih sempit dari apa yang didefinisikan, oleh karena itu harus menarik ke dalam lingkungan pengertian setiap diri yang termasuk didefinisikan atau terlampau sempit, inklusif.
(3) Sebuah definisi harus menghindarkan pernyataan yang memuat istilah yang didefinisikan, artinya definisi tidak boleh berputar-putar memuat secara langsung atau tidak langsung subjek yang didefinisikan, atau tidak mengulang istilah yang didefinisikan.
(4) Sebuah definisi sedapat mungkin harus dinyatakan dalam bentuk rumusan yang positif, yakni tidak boleh dinyatakan secara negatif jika dapat dinyatakan dalam kalimat positif, karena membuat definisi adalah untuk mengatakan apakah barang sesuatu itu, bukannya untuk mengatakan bukan apakah sesuatu itu.
(5) Sebuah definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas terlepas dari rumusan yang kabur atau bahasa kiasan, karena maksud membuat definisi ialah memberi penjelasan serta menghilangkan perwayuh-artian (makna ganda) maka dengan dipakainya istilah-istilah yang kabur dapat menghalangi maksud tersebut[4].
B. Patokan Membuat Definisi
a. Definisi tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari konotasi kata yang didefinisikan.
b. Definisi tidak boleh menggunakan kata yang didefinisikan.
c. Definisi tidak boleh memakai penjelasan yang justru membingungkan.
d. Definisi tidak boleh menggunakan bentuk